3 Mei 2021

PESTISIDA HAYATI BACILLUS THURINGIENS

BACILLUS THURINGIENS
(Bakteri baik dalam tanaman)
 

Assalamualaikum warahmatullahi wa barokatuh sobat tanii bagaimana kabarnya semoga sehat semua ya.
Pada kesempatan ini kita akan membahas tentang satu bacteri yang mampu mengendalikan serangan hama ulat pada tanaman yang kita budidayakan. Bakteri tersebut kelompok dari bacillus sp.
Yang bernama Bacillus Thuringiensis.
Bacillus Thuringiensis adalah spesies bakteri Gram-positif, berbentuk batang, yang tersebar secara luas di berbagai negara. Bakteri ini termasuk patogen fakultatif dan dapat hidup di daun tanaman konifer maupun pada tanah. Apabila kondisi lingkungan tidak menguntungkan maka bakteri ini akan membentuk fase sporulas
Bacillus thuringiensis merupakan bakteri yang termasuk patogen fakultatif dan dapat hidup pada tanaman maupun dalam tanah. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di dapatkan bakteri Bacillus thuringiensis dapat ditemukan pada tanaman Eceng gondok (Eichornia crassipes).
Bakteri Bacillus thuringiensis mampu menghasilkan senyawa delta-endotoksin yakni berupa toksin protein kristal yang dapat membunuh hama. Bakteri Bt tersebut dicampurkan dengan cairan sebagai perekat,  selanjutnya disemprotkan pada tanaman budidaya  yang terinfeksi hama. Jika hama memakan daun yang telah disemprot cairan mengandung spora dan toksin kristal BT, maka kristal BT tersebut akan mengikat reseptor khusus pada membran usus ulat, kemudian akhirnya ulat berhenti makan, mencret, muntah-muntah, dan selang beberapa hari kemudian hama akan mati (1-2 hari) karena ulat mengalami degradasi, tidak aktif bergerak, tubuhnya berubah warna menjadi gelap-pucat.
Adapun varietas bakteri Bacillus Thuringiensis yang dijual secara komersil, diantaranya yakni :
 

  • Bacillus thuringiensis varietas aizawai, sangat efektif menghancurkan larva ngengat, terutama ngengat diamondback (Plutella xylostella)pada tanaman kubis/kol;
  • Bacillus thuringiensisvarietas israelensis, mampu membunuh larva nyamuk dan lalat hitam (blackflies);
  • Bacillus thuringiensisvarietas kurstaki, mampu membasmi berbagai ulat pengganggu tanaman budidaya pertanian;
  • Bacillus thuringiensisvarietas tenebrionis, sangat efektif sekali membunuh kumbang kentang Colorado (Leptinotarsa decemlineata) serta larva kumbang daun.
Cara membedakan Layu karna bakteri dan layu karna virus.
 
Membedakan Penyakit Layu Karena Jamur dan Bakteri
Penyakit tanaman bisa disebabkan karena bakteri, jamur dan virus. Gejala serangan jamur dan bakteri paling mudah diamati secara kasat mata dibandingkan gejala yang ditimbulkan oleh virus.
 
Untuk memastikan serangan jamur dan bakteri masih bisa dilakukan secara sederhana dengan melihat gejala serangan. Memastikan jenis serangan sangat penting untuk menentukan langkah pengendalian yang tepat.
Ada dua jenis penyakit layu yang biasa ditemui di lahan pertanian; layu karena jamur dan layu karena bakteri.
Misalnya, seperti kasus layu mendadak pada tomat, cabai, terong, melon, tanaman yang awalnya sehat dan normal tiba-tiba layu dan mengering. Penyakit layu tersebut bisa saja disebabkan oleh layu bakteri (Pseudomonas solanacearum) atau layu jamur (Fusarium oxysporum).
Bakteri Pseudomonas solanacearum diketahui dapat menyerang lebih dari 200 jenis tanaman. Beberapa di antaranya adalah pisang, tembakau, kentang, tomat, terung, cabai, kacang-kacangan, tanaman hias dan berbagai jenis gulma juga dapat diserang.
Sedangkan jamur Fusarium oxysporum dapat menyerang lebih dari 150 jenis tanaman mulai dari sayur-sayuran, bawang, pisang, kentang, tomat, kubis, lobak, petai, sawi, temu-temuan, semangka, melon, pepaya, salak, krisan, anggrek, kacang panjang, cabai, ketimun, jambu biji, jahe dan banyak lagi.
Untuk melakukan pengendalian dari kedua jenis penyakit ini, perlu diketahui terlebih dahulu apa penyebabnya. Jika penyebabnya adalah jamur, maka obatnya adalah obat fusarium bukan obat bakteri, dan sama juga sebaliknya. Karena jika salah, akan menyebabkan obat terbuang percuma, penyakit tetap menyebar dan menghancurkan.
Namun gejala yang tampak karena kedua penyakit ini hampir sama, yaitu layu mendadak dimulai dari layu pada bagian atas daun, lama-kelamaan akan menjadi kecoklatan dan akhirnya mati. Keganasan penyakit ini lah yang membuat penyakit ini berbahaya. Maka dari itu pengendalian yang tepat sangat dibutuhkan agar tidak salah sasaran.
Berikut cara membedakan penyakit ini secara pasti:
Penyakit layu bakteri
 
Tanaman dicabut, akarnya dipotong. Jika penyakit disebabkan bakteri maka pada potongan terlihat berlendir dan berbau. Celupkan akar ke air dan tunggu sampai beberapa menit, jika terlihat seperti asap di dalam air, maka dapat dipastikan serangan layu dikarenakan bakteri. Serangan layu bakteri sangat cepat, bahkan bisa kurang dari tiga hari. Tanaman terlihat layu baik siang dan malam hari.
 
Jika akar dipotong, tidak berlendir dan berbau. Sedangkan jika dicelupkan ke dalam air selama beberapa menit, tidak akan terlihat asap seperti pada serangan bakteri. Serangannya relatif lebih lama dibandingkan serangan bakteri, tanaman terlihat layu pada siang hari, namun sore hari segar kembali.
 
Jika sudah diketahui penyebab penyakit layu pada tanaman terjangkit, barulah dapat dilakukan pengendalian yang tepat.
Cara menangani layu karena jamur:
  • Gunakan varietas tahan. Misalnya untuk tomat, gunakan varietas yang tahan terhadap layu fusarium seperti Ohio MR 9 dan Walter.
  • Pemakaian fungisida. Walaupun sampai sekarang belum ada tercatat fungisida yang benar-benar ampuh untuk mengatasi fusarium, namun beberapa bentuk pencegahan bisa dilakukan. Seperti mencelupkan benih yang akan ke dalam larutan fungisida berbahan aktif binomil.
  • Mengendalikan nematoda di tanah. Luka di akar yang disebabkan nematoda adalah jalan masuknya fusarium ke akar. Dengan menekan jumlah nematoda, bisa menekan kemungkinan akar terinfeksi jamur.
  • Menggunakan trichoderma. Penggunaan agen hayati ini diketahui bisa mematikan jamur lain. Menabur fusarium di lahan sangat dianjurkan sebelum melakukan penanaman untuk mencegah perkembangbiakan jamur di tanah.
  • Mencegah infeksi lahan. Alat yang digunakan di lahan yang terjangkit dapat direndam dulu dalam formalin 5% sebelum digunakan kembali. Dianjurkan pula menggunakan benih yang berasal dari buah yang tidak sakit.
Cara menangani layu karena bakteri :
  • Gunakan agen hayati seperti Pseudomonas fluerescens dan Bacillus subtilis. Agen hayati ini dikenal juga dapat memangsa bakteri penyakit.
  • Gunakan pupuk kandang yang telah difermentasi masak. Pupuk kandang yang belum masak bisa meningkatkan jumlah bakteri Pseudomonas solanacearum dengan meningkatkan suhu tanah akibat fermentasi yang belum selesai.
  • Gunakan pupuk urea secara bijaksana. Penggunaan urea yang berlebihan akan membuat tanaman mudah terserang bakteri ini.
  • Mencelupkan bibit dengan bakterisida berbahan aktif agrimycin, akan mencegah tanaman terjangkit penyakit.
  • Pengaturan irigasi yang baik. Jangan sampai lahan tergenang oleh air, karena bisa memudahkan bakteri berkembang biak.
Baik layu jamur maupun bakteri, jika diketahui bahwa lahan sudah terjangkit, segera cabut tanaman hingga ke akar-akarnya lalu bakar atau buang jauh dari lahan tanam. Disarankan pula untuk melakukan pergiliran tanaman yang bukan inang jamur/bakteri tersebut.
Selain itu juga disarankan untuk mengatur jarak tanam yang tidak terlalu dekat untuk menghindari penularan penyakit dari tanaman satu ke tanaman lainnya. Hindari pula perlakuan yang dapat melukai akar seperti membuat lubang untuk pengocoran, penyiangan gulma dengan cangkul dll. Sebaiknya perempelan juga menggunakan alat yang sudah disterilkan dengal Naocl atau menggunakan Jadam Sulfur terlebih dahulu.
 
Pesnab
Sistemik = masuk jarigan tanaman = dimakan hama & melindungi buah+daun
Kontak = bersentuhan kulit hama
 
Semua resep rempah rempah sudah saya coba mulai 2018-2019-2020-sekarang :
1. Kunyit
2. Lengkuas
3. Sereh
4. Baput
5. Bamer
6. daun Sirsak
7. daun pandan duri
8. Racun Azalea
9. Merica
10. Ketumbar
11. Temulawak
12. Daun salam
13. Akar Tuba
14. Tembakau
15. Daun Pepaya + Solar
16. Jahe
17. Cabe rawit
18. Kapur Sirih + Gulmer
19. Lidah Buaya
20. Daun Tomat
21. Gadung
22. Buah Berenuk
23. Daun Dan Bunga Cengkeh
24. Daun Pinus Tua
25. Daun + Bunga Bougenville
26. Garam
27. Rinso/deterjen
28. Sunlight
29. Mama lemon
30 Minyak Goreng+Mama Lemon
31. Telur ayam
32. Lotion Pelembab
33. Bakterisida : Eceng Gondok
34. Bakteri lalat
35. Bakteri Tembakau
36. PGPR
37. Kulit jeruk
38. Bakteri Cucian beras
39. Daun gekombang cinta
40. Biji mahkota dewa
41. Getah kangkung
42. Abamektin = jamurnya belum di kultur*
43. Teh celup
 
Racik sesuai yg di inginkan
Silahkan pilih yg mana SISTEMIK dan mana KONTAK

Demikian ulasan mengenai pengertian Pesnab, jenis Sistemik atau Kontak
Semoga bermanfaat.

Produk Pertanian :
  • PGPR  Harga Rp. 25.000/Liter
  • Fish Amino Acids Rp. 25.000/½Liter
  • Brown Rice Vinegar Rp. 50.000/Liter
  • Coryn Bacteria Harga Rp. 30.000/½Liter
  • Bio-Pestisida Harga Rp. 30.000/Liter
  • Bio-Polymixa Harga Rp. 30.000/Liter
  • Bio-Tricoderma Harga Rp. 50.000/Kg
  • Mikoriza Harga Rp. 50.000/Kg
  • Waiting Agen Rp. 30.000/Liter
  • Madam Sulfur Rp. 30.000/Liter
Peternakan :
  • Probiotik EXTRA 99 PLUS Rp. 20.000/Liter
  • Oriental Herbal Nutrien Rp. 25.000/Liter
  • Dekomposer EXTRA 88 Rp. 25.000/liter
  • Enzim Rp. 30.000/Liter
  • Desinfektan Rp. 20.000/Liter
CV. Griya Tani Indonesia
Office Address :
D/a : Jl. K Mustajib RT 001/002 Kel Kunir Kec Dempet Kab Demak Jawa Tengah 59573 

Kontak Person

Copyright © 2020 CV. Griya Tani
All right NATURAL FARMING Indonesia

Lokasi: Kunir, Kec. Dempet, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih Sudah Berkunjung ke Blog saya