23 Jan 2021

PEMANFAATAN BEAUVERIA BASSIANA

BEAUVERIA BASSIANA
Dalam Pengendalian Hama WBC
Harga Rp. 70.000

Ulat Yang Terinfeksi BVR
Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) merupakan salah satu faktor pembatas dalam peningkatan produksi pertanian. Pengendalian OPT tersebut kita jumpai jalan pintas yaitu dengan menggunakan pestisida kimia. Diketahui bahwa penggunaan pestisida kimia yang tidak bijaksana akan menimbulkan dampak negatif, antara lain terhadap kesehatan manusia dan kelestarian lingkungan hidup. Dengan pertimbangan dampak negatif yang kemungkinan besar akan muncul dengan penggunaan pestisida tersebut, maka perlu diupayakan teknologi pengendalian yang lebih aman dan ramah lingkungan. Hal ini sesuai dengan penerapan konsepsi Pengendalian Hama Terpadu (PHT), bahwa pengendalian OPT dilaksanakan dengan mempertahankan kelestarian lingkungan, aman bagi produsen dan konsumen serta menguntungkan bagi petani.

Beauveria bassiana  merupakan  cendawan entomopatogen  yaitu  cendawan  yang dapat menimbulkan  penyakit  pada  serangga.
Cendawan ini berasal dari kingdom  Fungi , filum  Ascomycota, kelas  Sordariomycetes, orde  Hypocreales, famili  Clavicipitaceae, dan genus 
Beauvaria Merupakan jamur mikroskopik dengan tubuh berbentuk benang-benang halus (hifa). Hifa-hifa tersebut selanjutnya membentuk koloni yang disebut miselia. Jamur ini tidak dapat memproduksi makanannya sendiri, karena itu bersifat parasit terhadap serangga inangnya. Cara cendawan Beauvaria bassiana  menginfeksi Tubuh  serangga  dimulai dengan  Kontak  inang, masuk Ke hearts Tubuh inang,  Reproduksi  di hearts Satu atau lebih Jaringan inang, kemudian Kontak Dan menginfeksi inang baru.

Sistem kerjanya yaitu spora jamur  Beauveria Bassiana  masuk ketubuh serangga di dalam kulit, saluran pencernaan, spirakel dan lubang lainnya. Selain itu inokulum jamur yang menempel pada tubuh serangga inang dapat berkembang dan berkembang membentuk tabung kecambah, kemudian masuk menembus kutikula tubuh serangga. Penembusan dilakukan secara mekanik dan atau kimiawi dengan mengeluarkan enzim atau toksin. Jamur ini selanjutnya akan mengeluarkan racun beauverin yang membuat kerusakan jaringan tubuh serangga. Dalam hitungan hari, serangga akan mati. Setelah itu, miselia jamur akan tumbuh menjadi seluruh bagian tubuh serangga. Serangga yang terserang jamur  Beauveria bassiana  akan mati dengan tubuh mengeras seperti mumi dan tertutup oleh benang-benang hifa berwarna putih.

Dalam infeksinya,  Beauvaria  Bassiana  akan terlihat keluar dari tubuh terinfeksi, mula-mula dari bagian alat tambahan ( apendages ) seperti antara  segmen -segmen  antena , antara segmen kepala dengan  toraks , antara segmen toraks dengan  abdomen  dan antara segmen abdomen dengan ekor. Setelah beberapa hari kemudian di seluruh permukaan tubuh yang menginfeksi akan terwujudnya  jamur  yang berwarna putih. Penetrasi  jamur entomopatogen  sering terjadi pada  membran  antara kapsul kepala dengan toraks atau di antara segmen-segmen  apendages demikian pula  miselium  jamur keluar pertama kali pada bagian-bagian tersebut. Serangga yang telah terinfeksi  B eauveria  bassiana  selanjutnya akan mengkontaminasi  lingkungan , baik dengan cara mengeluarkan  spora menembus kutikula keluar tubuh inang, maupun melalui fesesnya yang terkontaminasi. Serangga  sehat  kemudian akan terinfeksi. Jalur ini dinamakan  transmisi patogen  horizontal atau antar generasi.

Beberapa keunggulan jamur patogen serangga  Beauveria bassiana  sebagai pestisida hayati atau biopestisida adalah sebagai berikut :

Selektif terhadap serangga sasaran sehingga tidak membawa serangga lain bukan sasaran, seperti predator, parasitoid, serangga penyerbuk, dan serangga berguna lebah madu.
Tidak meninggalkan residu beracun pada hasil pertanian, dalam tanah maupun pada aliran air alami.
Tidak menyebabkan fitotoksin (keracunan) pada tanaman
Mudah diproduksi dengan teknik sederhana.
Beauveria Bassiana  ini sebenarnya secara  alami  terdapat di dalam  tanah  sebagai jamur  saprofit. Pertumbuhan jamur di dalam tanah sangat dipengaruhi oleh kondisi  tanah, seperti kandungan bahan  organik, suhu,  kelembaban, kebiasaan  makan  serangga, adanya  pestisida  sintetis, dll. Secara umum,  suhu  di atas 30 ° C, kelembaban tanah yang berkurang dan adanya  antijamur  atau  pestisida  dapat  menghambat  pertumbuhannya jamur tersebut.

Lebih dari 175 jenis serangga hama yang menjadi inang jamur  Beauveria bassiana  ini. Berdasarkan hasil kajian yang telah dilakukan, jamur ini efektif untuk mengendalikan hama walang sangit ( Leptocorisa oratorius ) dan wereng batang coklat ( Nilaparvata lugens ) pada tanaman padi serta hama kutu ( Aphids  sp.) Pada tanaman sayuran.

Wereng Batang Coklat Nilaparvata lugens) adalah salah satu hama utama pada tanaman padi yang dapat menyebabkan  kebakaran hopper  sehingga menimbulkan gagal panen. Hama tersebut sangat betah hidup di daerah yang lembab dan bersuhu antara 20 0 C -30 0 C, mempunyai siklus hidup antara 3-4 minggu yang dimulai dari telur (selama 7-10 hari), Nimfa (8-17 hari) dan Imago ( 18-28 hari). Serangga Wereng dewasa berukuran panjang 0,1-0,4 cm. wereng dewasa bersayap panjang dapat menyebar sampai beratus kilometer. Hama wereng ini menyerang padi mulai dari persemaian sampai menjelang panen, dengan cara menghisap cairan padi pada bagian pelepah daun.

Langkah-langkah pengendalian yang dapat dilakukan untuk mengendalikan populasi atau serangan Wereng Batang Coklat ( Nilaparvata lugens ) tersebut adalah:

Amati persemaian setiap hari atau setiap minggu setelah tanam atau  transplantasi  pada batang bawah dan di permukaan udara.
Amati pada tanaman yang lebih tua, dengan cara pegang tanaman dan rebahkan sedikit dan tepuk dengan pelan bagian basal untuk melihat kalau ada wereng yang jatuh ke permukaan udara.
Apabila ditemui populasi 1 ekor perumpun, segera dilakukan pengendalian dengan penyemprotan jamur  Beauveria bassiana.
Ketika melakukan penyemprotan sebaiknya dimulai dengan membuka (“membiak”) antara barisan tanaman, kemudian menyemprot tanaman dengan mengarahkan semprotan ke bagian batang bawah. Hal ini dilakukan karena biasanya wereng berada di bagian batang bawah.
Untuk pengendalian yang efektif, penyemprotan yang dilakukan tepat hari (pukul 15.00 - 18.00) untuk mengurangi kerusakan oleh sinar ultraviolet.
Formulasi  Beauveria bassiana  sebaiknya disimpan di tempat yang sejuk untuk mempertahankan kekuatannya, dan sedapat mungkin dihindarkan dari pengaruh panas secara langsung.
Pemanfaatan jamur  Beauveria bassiana  sebagai Biopestisida, tentu tidak mencemari dan merusak lingkungan seperti yang terjadi jika kita menggunakan pestisida kimia, walaupun muncul dari insektisida biologis dari jamur yang memberikan dampak positif yang sangat besar terhadap pengendalian hama tanaman dan keselamatan lingkungan, namun dalam penerapannya di masyarakat masih minim, sehingga memerlukan upaya sosialisasi yang lebih intensif.

Dengan cara ini diharapkan dapat menambah pengetahuan sekaligus mengubah mindset petani untuk lebih bijak menggunakan pestisida kimiawi serta beralih ke Biopestisida yang lebih murah, aman dan terbukti efektif dalam pengendalian organisme pengganggu. Share Dan Like jika Anda suka dengan artikel kami.
Wasallam...

Produk Pertanian :
  • PGPR  Harga Rp. 25.000/Liter
  • Fish Amino Acids Rp. 25.000/½Liter
  • Brown Rice Vinegar Rp. 50.000/Liter
  • Coryn Bacteria Harga Rp. 30.000/½Liter
  • Bio-Pestisida Harga Rp. 30.000/Liter
  • Bio-Polymixa Harga Rp. 30.000/Liter
  • Bio-Tricoderma Harga Rp. 50.000/Kg
  • Mikoriza Harga Rp. 50.000/Kg
  • Waiting Agen Rp. 30.000
Peternakan :
  • Probiotik EXTRA 99 PLUS Rp. 20.000/Liter
  • Oriental Herbal Nutrien Rp. 25.000/Liter
  • Dekomposer EXTRA 88 Rp. 25.000/liter
  • Enzim Rp. 30.000/Liter
  • Desinfektan Rp. 20.000/Liter
CV. Griya Tani
Office Address :
D/a : Jl. K Mustajib RT 001/002 Kel Kunir Kec Dempet Kab Demak Jawa Tengah 59573 

Kontak Person

Copyright © 2020 CV. Griya Tani
All right NATURAL FARMING Indonesia

Lokasi: Kunir, Kec. Dempet, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih Sudah Berkunjung ke Blog saya