BEAUVERIA BASSIANA
Dalam Pengendalian Hama WBC
![]() |
| Ulat Yang Terinfeksi BVR |
Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) merupakan salah satu faktor pembatas dalam peningkatan produksi pertanian. Pengendalian OPT tersebut kita jumpai jalan pintas yaitu dengan menggunakan pestisida kimia. Diketahui bahwa penggunaan pestisida kimia yang tidak bijaksana akan menimbulkan dampak negatif, antara lain terhadap kesehatan manusia dan kelestarian lingkungan hidup. Dengan pertimbangan dampak negatif yang kemungkinan besar akan muncul dengan penggunaan pestisida tersebut, maka perlu diupayakan teknologi pengendalian yang lebih aman dan ramah lingkungan. Hal ini sesuai dengan penerapan konsepsi Pengendalian Hama Terpadu (PHT), bahwa pengendalian OPT dilaksanakan dengan mempertahankan kelestarian lingkungan, aman bagi produsen dan konsumen serta menguntungkan bagi petani.
Beauveria bassiana merupakan cendawan entomopatogen yaitu cendawan yang dapat menimbulkan penyakit pada serangga.
Cendawan ini berasal dari kingdom Fungi , filum Ascomycota, kelas Sordariomycetes, orde Hypocreales, famili Clavicipitaceae, dan genus
Beauvaria Merupakan jamur mikroskopik dengan tubuh berbentuk benang-benang halus (hifa). Hifa-hifa tersebut selanjutnya membentuk koloni yang disebut miselia. Jamur ini tidak dapat memproduksi makanannya sendiri, karena itu bersifat parasit terhadap serangga inangnya. Cara cendawan Beauvaria bassiana menginfeksi Tubuh serangga dimulai dengan Kontak inang, masuk Ke hearts Tubuh inang, Reproduksi di hearts Satu atau lebih Jaringan inang, kemudian Kontak Dan menginfeksi inang baru.
Sistem kerjanya yaitu spora jamur Beauveria Bassiana masuk ketubuh serangga di dalam kulit, saluran pencernaan, spirakel dan lubang lainnya. Selain itu inokulum jamur yang menempel pada tubuh serangga inang dapat berkembang dan berkembang membentuk tabung kecambah, kemudian masuk menembus kutikula tubuh serangga. Penembusan dilakukan secara mekanik dan atau kimiawi dengan mengeluarkan enzim atau toksin. Jamur ini selanjutnya akan mengeluarkan racun beauverin yang membuat kerusakan jaringan tubuh serangga. Dalam hitungan hari, serangga akan mati. Setelah itu, miselia jamur akan tumbuh menjadi seluruh bagian tubuh serangga. Serangga yang terserang jamur Beauveria bassiana akan mati dengan tubuh mengeras seperti mumi dan tertutup oleh benang-benang hifa berwarna putih.
Dalam infeksinya, Beauvaria Bassiana akan terlihat keluar dari tubuh terinfeksi, mula-mula dari bagian alat tambahan ( apendages ) seperti antara segmen -segmen antena , antara segmen kepala dengan toraks , antara segmen toraks dengan abdomen dan antara segmen abdomen dengan ekor. Setelah beberapa hari kemudian di seluruh permukaan tubuh yang menginfeksi akan terwujudnya jamur yang berwarna putih. Penetrasi jamur entomopatogen sering terjadi pada membran antara kapsul kepala dengan toraks atau di antara segmen-segmen apendages demikian pula miselium jamur keluar pertama kali pada bagian-bagian tersebut. Serangga yang telah terinfeksi B eauveria bassiana selanjutnya akan mengkontaminasi lingkungan , baik dengan cara mengeluarkan spora menembus kutikula keluar tubuh inang, maupun melalui fesesnya yang terkontaminasi. Serangga sehat kemudian akan terinfeksi. Jalur ini dinamakan transmisi patogen horizontal atau antar generasi.
Beberapa keunggulan jamur patogen serangga Beauveria bassiana sebagai pestisida hayati atau biopestisida adalah sebagai berikut :
Selektif terhadap serangga sasaran sehingga tidak membawa serangga lain bukan sasaran, seperti predator, parasitoid, serangga penyerbuk, dan serangga berguna lebah madu.
Tidak meninggalkan residu beracun pada hasil pertanian, dalam tanah maupun pada aliran air alami.
Tidak menyebabkan fitotoksin (keracunan) pada tanaman
Mudah diproduksi dengan teknik sederhana.
Beauveria Bassiana ini sebenarnya secara alami terdapat di dalam tanah sebagai jamur saprofit. Pertumbuhan jamur di dalam tanah sangat dipengaruhi oleh kondisi tanah, seperti kandungan bahan organik, suhu, kelembaban, kebiasaan makan serangga, adanya pestisida sintetis, dll. Secara umum, suhu di atas 30 ° C, kelembaban tanah yang berkurang dan adanya antijamur atau pestisida dapat menghambat pertumbuhannya jamur tersebut.
Lebih dari 175 jenis serangga hama yang menjadi inang jamur Beauveria bassiana ini. Berdasarkan hasil kajian yang telah dilakukan, jamur ini efektif untuk mengendalikan hama walang sangit ( Leptocorisa oratorius ) dan wereng batang coklat ( Nilaparvata lugens ) pada tanaman padi serta hama kutu ( Aphids sp.) Pada tanaman sayuran.
Wereng Batang Coklat Nilaparvata lugens) adalah salah satu hama utama pada tanaman padi yang dapat menyebabkan kebakaran hopper sehingga menimbulkan gagal panen. Hama tersebut sangat betah hidup di daerah yang lembab dan bersuhu antara 20 0 C -30 0 C, mempunyai siklus hidup antara 3-4 minggu yang dimulai dari telur (selama 7-10 hari), Nimfa (8-17 hari) dan Imago ( 18-28 hari). Serangga Wereng dewasa berukuran panjang 0,1-0,4 cm. wereng dewasa bersayap panjang dapat menyebar sampai beratus kilometer. Hama wereng ini menyerang padi mulai dari persemaian sampai menjelang panen, dengan cara menghisap cairan padi pada bagian pelepah daun.
Langkah-langkah pengendalian yang dapat dilakukan untuk mengendalikan populasi atau serangan Wereng Batang Coklat ( Nilaparvata lugens ) tersebut adalah:
Amati persemaian setiap hari atau setiap minggu setelah tanam atau transplantasi pada batang bawah dan di permukaan udara.
Amati pada tanaman yang lebih tua, dengan cara pegang tanaman dan rebahkan sedikit dan tepuk dengan pelan bagian basal untuk melihat kalau ada wereng yang jatuh ke permukaan udara.
Apabila ditemui populasi 1 ekor perumpun, segera dilakukan pengendalian dengan penyemprotan jamur Beauveria bassiana.
Ketika melakukan penyemprotan sebaiknya dimulai dengan membuka (“membiak”) antara barisan tanaman, kemudian menyemprot tanaman dengan mengarahkan semprotan ke bagian batang bawah. Hal ini dilakukan karena biasanya wereng berada di bagian batang bawah.
Untuk pengendalian yang efektif, penyemprotan yang dilakukan tepat hari (pukul 15.00 - 18.00) untuk mengurangi kerusakan oleh sinar ultraviolet.
Formulasi Beauveria bassiana sebaiknya disimpan di tempat yang sejuk untuk mempertahankan kekuatannya, dan sedapat mungkin dihindarkan dari pengaruh panas secara langsung.
Pemanfaatan jamur Beauveria bassiana sebagai Biopestisida, tentu tidak mencemari dan merusak lingkungan seperti yang terjadi jika kita menggunakan pestisida kimia, walaupun muncul dari insektisida biologis dari jamur yang memberikan dampak positif yang sangat besar terhadap pengendalian hama tanaman dan keselamatan lingkungan, namun dalam penerapannya di masyarakat masih minim, sehingga memerlukan upaya sosialisasi yang lebih intensif.
Dengan cara ini diharapkan dapat menambah pengetahuan sekaligus mengubah mindset petani untuk lebih bijak menggunakan pestisida kimiawi serta beralih ke Biopestisida yang lebih murah, aman dan terbukti efektif dalam pengendalian organisme pengganggu. Share Dan Like jika Anda suka dengan artikel kami.
Wasallam...
Produk Pertanian :
- PGPR Harga Rp. 25.000/Liter
- Fish Amino Acids Rp. 25.000/½Liter
- Brown Rice Vinegar Rp. 50.000/Liter
- Coryn Bacteria Harga Rp. 30.000/½Liter
- Bio-Pestisida Harga Rp. 30.000/Liter
- Bio-Polymixa Harga Rp. 30.000/Liter
- Bio-Tricoderma Harga Rp. 50.000/Kg
- Mikoriza Harga Rp. 50.000/Kg
- Waiting Agen Rp. 30.000
Peternakan :
- Probiotik EXTRA 99 PLUS Rp. 20.000/Liter
- Oriental Herbal Nutrien Rp. 25.000/Liter
- Dekomposer EXTRA 88 Rp. 25.000/liter
- Enzim Rp. 30.000/Liter
- Desinfektan Rp. 20.000/Liter
CV. Griya Tani
Office Address :
D/a : Jl. K Mustajib RT 001/002 Kel Kunir Kec Dempet Kab Demak Jawa Tengah 59573
Kontak Person
Copyright © 2020 CV. Griya Tani
All right NATURAL FARMING Indonesia








0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih Sudah Berkunjung ke Blog saya