20 Mei 2021

BUDIDAYA CABE MERAH PART III

BUDIDAYA CABE MERAH PART III
PEMELIHARAAN TANAMAN (7-70 HST)
image 8Villad

Assalamualaikum Sedulur Tani semua... Pada kesempatan kali ini kita akan membahas kelanjutan tentang Budidaya Cabe Merah, pada artikel sebelumnya kita telah sampai pada tahap pengolahan lahan, dan kali ini kita sampai pada tahap penyemaian benih. Langsung saja kita menuju ke TKP ya luuur.
Kegiatan pokok pemeliharaan tanaman meliputi : Pemasangan Ajir (turus), penyiraman (pengairan), perempelan tunas dan bunga pertama, pemupukan tambahan (susulan), perempelan daun bawah di bawah cabang, pengendalian hama dan penyakit.
Pemasangan kerangka naungan ini bisa tunggal per bedengan, atau 2 bedengan bahkan tiap 4 bedengan; tergantung dari kepraktisan maupun ketersediaan bahan.
Tata cara pemasangan sungkup (naungan) untuk cabai paprika (atau cabai hibrida di musim hujan), pada prinsipnya adalah sebagai berikut :
Pasang tiang-tiang/ajir dari bambu gelondongan setinggi 50–80 cm di bagian pinggir bedengan; arahnya memanjang pada jarak tiap 3-4 meter.
Pasang bilah bambu yang bentuknya dilengkungkan setengah lingkaran setinggi 160–200 cm dari permukaan tanah. Caranya adalah dengan memasukkan ujung bilah bambu ke dalam lubang bambu gelondongan yang letaknya berpasangan.
Hubungkan antara kerangka sungkup yang satu dengan yang lainnya dengan bilah bambu yang dipasang memanjang, kemudian ikat dengan tali kawat, hingga akhirnya sungkup (kerangka) naungan siap dipasang atap plastik bening.
Pasang atap plastik bening, dan kuatkan dengan tali pengikat agar tidak mudah lepas oleh terpaan angin.

Pemasangan Ajir (Turus)
Cabai hibirida umumnya berbuah lebat, sehingga untuk menopang pertumbuhan tanaman agar kuat dan kokoh serta tidak rebah perlu dipasang ajir (turus) dari bilah bambu setinggi 125 cm, lebar + 4 cm dan tebalnya + 2 cm.
Ajir dipasang (ditancapkan) tegak tiap 3 tanaman cabai 1 ajir secara berjajar mengikuti arah panjang bedengan.
Antara ajir dengan ajir lainnya dihubungkan dengan bilah bambu memanjang (gelagar) tepat pada ketinggian 80 cm dari permukaan tanah.
Pemasangan ajir harus sedini mungkin, yakni pada saat tanaman belum berumur 1 bulan setelah pindah tanam.
Hal ini untuk mencegah terjadinya kerusakan akar tanaman cabai sewaktu memasang (menancapkan) ajir.
Khusus untuk cabai paprika, pemasangan ajir setiap tanaman 1 ajir.
Pengairan (Penyiraman)
Pada Fase awal pertumbuhan atau saat tanaman cabai masih menyesuaikan diri terhadap lingkungan kebun (adaptasi), maka penyiraman perlu dilakukan secara rutin tiap hari, terutama di musim kemarau.
Setelah tanaman tumbuh kuat dan perakarannya dalam, pengairan berikutnya dilakukan dengan cara dileb setiap 3 – 4 hari sekali.
Pengelepan ini airnya cukup sampai batas antara tanah bagian bawah dengan ujung MPHP.
Setelah tanah bedengan basah, airnya segera dibuang kembali melalui saluran pembuangan.
Tanah yang becek atau menggenang akan memudahkan tanaman terserang penyakit layu Akar atau Fusarium.
Di lahan tertentu yang tidak mungkin melakukan pengairan dengan cara dileb, dapat menggunakan teknik kocoran melalui selang yang dialirkan di antara 4 tanaman.
Ujung selang dimasukkan ke dalam lubang MPHP di tengah-tengah bedengan.
Tanaman cabai hibrida di bawah 40 hari, memerlukan pengairan yang intensif dan rutin.
Sedangkan tanaman yang sudah produktif (berbuah) tidak mutlak memerlukan air banyak. Tetapi yang terpenting adalah menjaga agar tanah tidak kekeringan.
Perempelan
Cabai hibrida umumnya bertunas banyak yang tumbuh dari ketiak-ketiak daun.
Tunas ini tidak produktif dan akan mengganggu pertumbuhan secara optimal. Oleh karena itu, perlu dilakukan perempelan (pembuangan) tunas samping.
Perempelan  (Prunning) tunas samping dilakukan pada tanaman cabai hibrida yang berumur antara 7 – 20 hari.
Semua tunas samping dibuang agar tanaman tumbuh kuat dan kokoh. Saat terbentuk cabang, maka perempelan tunas dihentikan.
Biasanya perempelan tunas ini dilakukan 2 – 3 kali. Tanpa perempelan tunas samping, pertumbuhan tanaman cabai akan lambat.
Ketika tanaman cabai mengeluarkan bunga pertama dari sela-sela percabangan pertama, maka bunga ini pun harus dirempel. Tujuan perempelan bunga perdana ini adalah untuk merangsang pertumbuhan tunas-tunas dan percabangan di atasnya yang lebih banyak dan produktif menghasilkan buah yang lebat. Kelak tanaman cabai hibrida yang sudah berumur 75 – 80 hari biasanya sudah membentuk percabangan yang optimal.
Daun-daun tua yang ada di bawah cabang dapat dirempel, terutama daun yang terserang hama dan penyakit. Daun tua tersebut sudah tidak produktif lagi, bahkan seringkali menjadi sumber penularan hama dan penyakit.
Perempelan, sisakan 2-3 cabang utama / produksi mulai umur 15 – 30 hr.
Perempelan daun-daun tua ini jangan terlalu awal, sebab pertumbuhan cabang daun belum optimal.
Kesalahan perempelan daun tua, justru berakibat fatal, yakni menyebabkan tanaman cabai tumbuh merana dan produksinya menurun.
 
Pemupukan Susulan.
Sekalipun tanaman cabai hibrida sudah dipupuk total pada saat akan memasang MPHP, namun untuk menyuburkan pertumbuhan yang prima dapat diberi pupuk tambahan (susulan).
Jenis pupuk yang digunakan pada Fase  Vegetatif aktif (daun dan tunas) adalah 
POC Vegetatif ( dosis 10 ml/ltr air ),
Tricoderma ( dosis 10 ml/ltr air ),
Glio+BVR ( dosis 10 ml/ltr air ) 
Aplikasi siram atau Kocor ke tanaman mulai pada umur 5 HST dilakukan secara periodik 5 – 7 hari sekali, pupuk daun yang kandungan Nitrogennya tinggi, misalnya Multimicro dan Complesal cair. Interval penyemprotan pupuk daun antara 10 – 14 hari sekali, dengan dosis atau konsentrasi yang tertera pada labelnya (kemasan) pupuk daun tersebut.
Pada fase pertumbuhan bunga dan buah (generatif), masih perlu pemberian pupuk daun yang mengandung unsur Phospor dan Kaliumnya tinggi,  POC Warung Tani II ( dosis 10 ml/ltr air ),WT Bakterisida ( dosis 10 ml/ltr air ), WT Trico/Glio ( dosis 10 ml/ltr air ) dilakukan scr periodik 5 – 7 hari sekali.
 Complesal merah, Kemira merah ataupun Growmore Kalsium. Untuk memacu pertumbuhan bunga dan buah.
Tanaman cabai yang berumur 50 hari dapat dipupuk susulan berupa NPK atau campuran ZA, Urea, TSP, Kcl, (1 : 1 : 1 : 1) sebanyak  3 gr/phn.
Cara pemberiannya adalah dengan melubangi MPHP diantara 4 tanaman.
Kemudian pupuk dimasukkan melalui lubang tersebut sambil diaduk-aduk dengan tanah dan langsung disiram air bersih agar cepat larut dan meresap ke dalam tanah.
Atau kita bisa menggunakan Pupuk Hayati Mikoriza dengan dosis : 1gram/Pohon. Cara Aplikasi buat lubang di area akar dan masukkan 1 gram pupuk Hayati Mikoriza dan tutup kembali dengan tanah.
Pemupukan susulan berikutnya masih diperlukan, terutama bila kondisi pertumbuhan tanaman cabai kurang memuaskan atau karena terserang hama dan penyakit. Pemberian pupuk susulan  ini dapat dilakukan setiap dua minggu sekali. Varietas cabai hibrida umumnya bisa berbuah cukup lama, sehingga dapat dipanen beberapa kali (12 – 14 kali), terutama pada hibrida Hot Beauty dan Hero.
Setiap kali selesai panen perlu dipupuk susulan untuk mempertahankan produktivitas buah. Jenis dan dosis pupuknya adalah berupa :
POC Generatif ( dosis 10 ml/ltr air ),
Jadam Sulfur ( dosis 10 ml/ltr air ),
Fermentet Plant Juice (dosis 10 ml/ltr air) 
Atau bisa kita gunakan pupuk NPK atau campuran ZA, Urea, TSP, KCl, (1 : 1 : 1 : 1) sebanyak 3 gr/phn yang diberikan di antara 2 tanaman cabai bagian kiri dan kanan.
Pada kondisi pertumbuhan tanaman cabai cukup bagus, pemberian pupuk susulan ini cukup sebulan sekali.
 
 Jenis Pupuk  Urea SP-36 KCL
Umur Tanaman 20- HST 50-HST 100 HST
Jumlah Pupuk 7kg/ha 10kg/ha 15kg/ha

Catatan :
Pupuk kimia dasar bisa digantikan dengan NPK mutiara 2 gram/lubang tanam pada 20 hst & 5 gram /lubang tanam pada 50 hst.
Pemberian NPK mutiara untuk tahap selanjutnya deberikan setiap selang 3 / 4 kali panen, 5 gram/lubang tanam.
Kita juga bisa menggunakan 
POC Generatif (dosis 10 ml/ltr air),
Jadam Sulfur (dosis 1ml/ltr air),
Fungisida Hayati ( dosis 10 ml/ltr air ) 
ke tanaman mulai pada umur 5 hst dilakukan scr periodik 5 – 7 hari sekali, kemudian pada umur 50 hst 
POC Generatif (dosis 10 ml/ltr air),
Jadam Sulfur (dosis 1ml/ltr air),
Fungisida Hayati ( dosis 10 ml/ltr air 
dilakukan scr periodik 5 – 7 hari sekali.

Demikian penjelasan tentang budidaya cabe merah pada tahap penyemaian benih dan penyiapan lahan.
Untuk artikel berikutnya tentang perawatan (Artikel Sebelumnya) (Artikel Selanjutnya)

Produk Pertanian :
  • PGPR  Harga Rp. 25.000/Liter
  • Fish Amino Acids Rp. 25.000/½Liter
  • Brown Rice Vinegar Rp. 50.000/Liter
  • Coryn Bacteria Harga Rp. 30.000/½Liter
  • Bio-Pestisida Harga Rp. 30.000/Liter
  • Bio-Polymixa Harga Rp. 30.000/Liter
  • Bio-Tricoderma Harga Rp. 50.000/Kg
  • Mikoriza Harga Rp. 50.000/Kg
  • Waiting Agen Rp. 30.000
Peternakan :
  • Probiotik EXTRA 99 PLUS Rp. 20.000/Liter
  • Oriental Herbal Nutrien Rp. 25.000/Liter
  • Dekomposer EXTRA 88 Rp. 25.000/liter
  • Enzim Rp. 30.000/Liter
  • Desinfektan Rp. 20.000/Liter
CV. Griya Tani
Office Address :
D/a : Jl. K Mustajib RT 001/002 Kel Kunir Kec Dempet Kab Demak Jawa Tengah 59573 

Kontak Person

Copyright © 2020 CV. Griya Tani
All right NATURAL FARMING Indonesia
 
Lokasi: Kunir, Kec. Dempet, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih Sudah Berkunjung ke Blog saya