Mengenal dan Mengatasi Kontaminasi Bacillus dan Trichoderma dalam Budidaya Jamur
Kontaminasi adalah salah satu tantangan terbesar dalam dunia budidaya jamur. Tidak peduli seberapa steril proses yang dilakukan, setiap kultivator jamur akan menghadapi kontaminasi pada suatu titik. Dalam artikel ini, kita akan membahas dua jenis kontaminasi yang paling umum muncul: Bacillus dan Trichoderma. Saya akan menjelaskan bagaimana mereka terlihat, bagaimana mengenalinya, apa yang harus dilakukan jika Anda menemukannya, serta cara meminimalkan risiko di masa depan.
Bacillus: Kontaminasi Bakteri yang Cepat Menyebar
Salah satu kontaminasi yang paling sering saya temui adalah Bacillus, sering juga disebut sebagai wet spot atau busuk merah. Kontaminasi ini biasanya tampak lembek dan berair. Media yang terkontaminasi Bacillus seringkali terlihat basah, lengket, bahkan berbau tidak sedap.
Ciri khas Bacillus:
- Menyebabkan biji-bijian atau substrat terlihat lembek seperti bubur.
- Kadang menghasilkan cairan kekuningan atau kemerahan yang membuat media cepat rusak.
- Miselium di sekitar area terinfeksi bisa tampak lemah, bahkan mati.
Bakteri ini berkembang sangat cepat. Dalam waktu 20 menit, satu sel Bacillus bisa berkembang menjadi sekitar satu juta sel baru. Karena pertumbuhannya begitu agresif, biasanya lebih baik membuang substrat yang terinfeksi parah.
Namun, jika kontaminasi hanya muncul sedikit (misalnya hanya terlihat metabolit berupa cairan kekuningan dari miselium), Anda masih bisa mencoba melanjutkan budidaya. Akan tetapi, tetap berhati-hati karena potensi penyebaran tetap ada.
Baca juga: Tips Sterilisasi Media Jamur Agar Bebas Kontaminasi.
Trichoderma: Jamur Hijau yang Menjadi Musuh Utama
Kontaminasi kedua yang sering muncul adalah Trichoderma, jamur hijau yang juga dikenal dengan sebutan green mold. Trichoderma biasanya mulai terlihat sebagai lapisan putih berbulu mirip miselium, lalu dengan cepat berubah menjadi hijau dalam waktu singkat.
Karakteristik Trichoderma:
- Awalnya berwarna putih seperti miselium jamur.
- Dalam hitungan hari, berubah menjadi hijau pekat.
- Teksturnya berbulu dan menyebar dengan cepat.
Trichoderma sangat berbahaya karena tumbuh optimal pada suhu 10–27°C dengan kelembapan tinggi (mendekati 99%). Kondisi yang juga ideal untuk budidaya jamur membuat Trichoderma menjadi pesaing yang kuat. Jika dibiarkan, ia bisa dengan cepat menguasai seluruh substrat dan menghentikan pertumbuhan jamur.
Apa yang harus dilakukan jika menemukan Trichoderma?
- Jika area infeksi kecil, beberapa orang mencoba memotong bagian yang terkontaminasi lalu menyemprotnya dengan alkohol isopropil 70%. Namun, metode ini memiliki risiko tinggi penyebaran silang dan tingkat keberhasilan yang rendah.
- Cara paling aman adalah membuang substrat yang terinfeksi agar tidak mengkontaminasi kultur lain.
- Jika tetap ingin mencoba metode pemotongan, lakukan di luar ruangan dan jauhkan dari kultur jamur lain.
Untuk penjelasan lebih lanjut, Anda bisa membaca referensi dari penelitian mengenai Trichoderma sebagai agen biokontrol.
Risiko Kontaminasi Tidak Bisa Dihindari
Seteril apapun proses yang Anda lakukan, kontaminasi selalu mungkin terjadi. Bahkan saya sendiri mengalami sekitar 25% tingkat kontaminasi baik pada spawn bag, monotub, maupun cawan petri. Hal ini wajar dalam dunia budidaya jamur. Yang terpenting adalah bagaimana Anda meminimalkan risikonya.
Tips Mencegah Kontaminasi
- Sterilkan area kerja dan alat dengan alkohol isopropil 70%. Jangan gunakan 99% karena terlalu cepat menguap.
- Selalu semprot dan lap permukaan kerja sebelum memulai setiap proses budidaya.
- Perhatikan kebersihan diri: mandi terlebih dahulu dan gunakan pakaian bersih.
- Gunakan air purifier di ruang kerja. Menjalankannya 24/7 membantu mengurangi jumlah spora dan bakteri di udara.
Dengan mengikuti protokol kebersihan ini, saya berhasil menurunkan risiko kontaminasi secara signifikan. Untuk detail lebih lanjut, silakan cek artikel lain: Panduan Lengkap Budidaya Jamur untuk Pemula.
Kesimpulan
Bacillus dan Trichoderma adalah dua jenis kontaminasi yang paling sering ditemui dalam budidaya jamur. Keduanya bisa menghancurkan hasil panen jika tidak segera ditangani. Bacillus biasanya membuat media basah dan berbau, sementara Trichoderma tumbuh cepat dan berubah hijau pekat.
Cara paling aman menghadapi keduanya adalah membuang substrat terinfeksi untuk melindungi kultur lain. Namun, pencegahan tetap menjadi langkah terbaik: menjaga kebersihan area kerja, alat, dan diri sendiri.
Kontaminasi memang tak bisa dihindari sepenuhnya, tetapi dengan disiplin menjaga sterilitas, risiko bisa ditekan seminimal mungkin.






0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih Sudah Berkunjung ke Blog saya