BUDIDAYA CABE MERAH PART IV
Pengamatan Dan Pengendalian Hama dan Penyakit
#Budidaya, #Cabe_Merah
Assalamualaikum Sedulur Tani semua... Pada kesempatan kali ini kita akan membahas kelanjutan tentang Budidaya Cabe Merah, pada artikel sebelumnya kita telah sampai pada tahap penanganan Hama Dan Penyakit dan paskan panen, dan untuk kali ini kita sampai pada tahap penanganan hama dan penyakit. Langsung saja kita menuju ke TKP ya luuur.
Kegiatan pokok pemeliharaan tanaman meliputi :
Kutu – kutuan ( Aphis, Thrips, Tungau ), lihat fase persemaian.
Penyakit Layu, disebabkan beberapa jamur antara lain Fusarium, Phytium dan Rhizoctonia. Gejala serangan tanaman layu secara tiba-tiba, mengering dan gugur daun. Tanaman layu dimusnahkan dan untuk mengurangi penyebaran, semprotkan & kocor dengan :
Cara Aplikasi :
Dosis 10 ml/ltr Air untuk semprot 5 ml/liter Air untuk kocor
Penyakit Bercak Daun, Cercospora capsici.
Jamur ini menyerang pada musim hujan diawali pada daun tua bagian bawah. Gejala
serangan berupa bercak dalam berbagai ukuran dengan bagian tengah berwarna
abu-abu atau putih, kadang bagian tengah ini sobek atau berlubang. Daun
menguning sebelum waktunya dan gugur, tinggal buah dan ranting saja. Akibatnya
buah menjadi rusak karena terbakar sinar matahari. Untuk mengurangi penyebaran,
semprotkan & kocor dengan
Cara Aplikasi :
Dosis 10 ml/ltr Air untuk semprot 5 ml/liter Air untuk kocor
Fungisida Hayati
Cara Aplikasi :
Dosis 15 ml/ltr Air untuk semprot 10 ml/liter Air untuk kocor
Lalat Buah
(Dacus dorsalis), Gejala serangan buah yang telah berisi belatung akan menjadi
keropos karena isinya dimakan, buah sering gugur muda atau berubah bentuknya.
Lubang buah memungkinkan bakteri pembusuk mudah masuk sehingga buah busuk
basah. Sebagai vektor Antraknose. Pengamatan ditujukan pada buah cabai busuk,
kumpulkan dan musnahkan. Lalat buah dipantau dengan perangkap berbahan aktif
Metil Eugenol 40 buah/ha, atau kita bisa menggunakan Pestisida Hayati seperti :
BVR/Metarizum/Glio
Cara Aplikasi :
Dosis 15 ml/ltr Air untuk semprot 10 ml/liter Air untuk kocor
Penyakit Busuk
Buah Antraknosa (Colletotrichum gloeosporioides), gejala serangan mula-mula
bercak atau totol-totol pada buah yang membusuk melebar dan berkembang menjadi
warna orange, abu-abu atau hitam. Bagian tengah bercak terlihat garis-garis
melingkar penuh titik spora berwarna hitam. Serangan berat menyebabkan seluruh
bagian buah mengering. Pengamatan dilakukan pada buah merah dan hijau tua. Buah
terserang dikumpulkan dan dimusnahkan pada waktu panen dipisahkan. Serangan
berat semprotkan & kocor dengan
Cara Aplikasi :
Dosis 10 ml/ltr Air untuk semprot 5 ml/liter Air untuk kocor
Fungisida Hayati
Cara Aplikasi :
Dosis 15 ml/ltr Air untuk semprot 10 ml/liter Air untuk kocor
PANEN DAN PASCA PANEN
Panen cabai merah sangat dipengaruhi oleh faktor jenis atau varietasnya, dan lingkungan tempat tanam.
Di dataran rendah, umumnya cabai merah mulai dipanen pada umur 75-80 hari setelah tanam.
Panen berikutnya dilakukan selang 2-3 hari sekali.
Sedangkan di dataran tinggi (pegunungan), panen perdana dapat dimulai pada umur 90-100 hari setelah tanam.
Selanjutnya pemetikan buah dilakukan selang 6-10 hari sekali.
Khusus untuk sasaran ekspor, panen cabai dipilih pada tingkat kemasakan 85% - 90% saat warna buah merah-kehitaman.
Di dataran rendah, panen cabai untuk tujuan ekspor dapat diatur 2 hari sekali ; sedangkan di dataran tinggi antara 4-6 hari sekali.
Pada cabai paprika, persyaratan layak panen adalah bila buahnya telah mencapai ukuran maksimal, hampir matang tetapi warnanya masih hijau.
Buah cabai paprika yang dipanen terlalu muda bobotnya akan menurun secara drastis dan kurang tahan angkut (cepat rusak).
Sebaliknya, buah cabai paprika yang dipanen terlalu matang atau warnanya sudah merah, maka kualitasnya kurang disukai pasar (konsumen). Kecuali beberapa varietas cabai paprika memang khusus untuk dipanen buah merah ataupun buah kuning.
Cara panen cabai hibrida adalah memetik buah bersama tangkainya secara hati-hati di saat cuaca terang.
Hasil panen dimasukkan ke dalam wadah, kemudian dikumpulkan di tempat penampungan. Jika SOP yang kita pakai baik dan sesuai. Maka kita dapat menghasilkan produksi antara 2-4 ton/ha. Khusus cabai paprika minimal dapat menghasilkan 5-6 ton/hektar, harga jualnya lebih mahal dibanding dengan jenis-jenis cabai lainnya.
Setelah selesai pemetikan yang harus kita lakukan adalah Penyemprotan dengan
POC Generatif Produksi CV. GRIYA TANI
Cara Aplikasi :
Dengan dosis 15 ml/ltr air untuk Semprot 10 ml/ltr untuk kocor
Bosster Produksi CV. GRIYA TANI
Cara Aplikasi :
Dengan dosis 15 ml/ltr air untuk Semprot 10 ml/ltr untuk kocor
Cara Aplikasi :
Dosis 10 ml/ltr Air untuk semprot 5 ml/liter Air untuk kocor.
Pemilihan buah (seleksi dan sortasi) Di tempat penampungan, buah-buah cabai dipilih berdasarkan warna merah, masih kehitaman; dan juga dipisahkan antara buah sehat dengan buah sakit atau rusak (busuk).
Pengkelasan (klasifikasi) Khusus untuk diekspor dilakukan pengkelasan, yaitu dipilih buah-buah cabai yang panjangnya minimal 11 cm, bentuk buah lurus, dan tidak terlalu matang.
Untuk sasaran pasar lokal, pengemasan cabai dapat dilakukan dalam karung plastik yang tembus udara ataupun keranjang bambu.
Untuk sasaran pasar ekspor, buah-buah cabai ditata rapi dalam kardus-kardus ukuran 30 x 40 x 50 cm berisi + 20 kg, dan berventilasi atau dibuatkan lubang-lubang kecil. Penyimpanan sementara sebelum dipasarkan, sebaiknya di tempat (ruang) yang teduh dan cukup lembab, serta sirkulasi udara baik.
Bila fasilitas penyimpanan memungkinkan, dapat dilakukan dalam ruang dingin (cold storage) yang suhunya rendah antara 2-15 derajat Celcius dan kelembabannya tinggi sekitar 90%-95% agar tetap segar selama + 20 hari.
Cabai Kering
Pemasaran cabai kering memiliki beberapa keuntungan, diantaranya memudahkan pengangkutan, produk-nya dapat dikemas secara ringkas dan tahan lama.
Buah-buah cabai dipilih yang sudah matang (berwarna merah), kemudian dicuci bersih dan tangkainya dibuang.
Setelah buah cabai ditiriskan, segera dibelah dan dibuang biji-bijinya.
Perendaman sesaat dalam air hangat (blanching)
Buah-buah cabai segar segera dicelupkan ke dalam air mendidih yang telah dicampur Kalium Metabisulfit 0,2%.
Lama perendaman + 6 menit, kemudian disusul pencelupan ke dalam air dingin.
Tujuan blanching adalah untuk menambah ketahanan warna buah sehingga tidak cepat berubah terjadi coklat (browning).
Pengeringan cabai dapat dilakukan secara alami (sinar matahari) selama 7-10 hari, ataupun dengan alat mekanis yang bersuhu 600 C sehingga dapat kering selama 12-20 jam.
Pengeringan dengan alat mekanis memiliki beberapa keuntungan, antara lain waktunya relatif singkat, bersih, dan kadar air dapat seminim mungkin + 10%.
Cabai kering dapat dikemas dalam kantong ataupun karung plastik tertutup rapat. Tempat penyimpanannya yang baik adalah ruangan kering dengan kelembaban 70%.
Semoga bermanfaat
Klik Link Video ( Video )
- PGPR Harga Rp. 25.000/Liter
- Fish Amino Acids Rp. 25.000/½Liter
- Brown Rice Vinegar Rp. 50.000/Liter
- Coryn Bacteria Harga Rp. 30.000/½Liter
- Bio-Pestisida Harga Rp. 30.000/Liter
- Bio-Polymixa Harga Rp. 30.000/Liter
- Bio-Tricoderma Harga Rp. 50.000/Kg
- Mikoriza Harga Rp. 50.000/Kg
- Waiting Agen Rp. 30.000/Liter
- Madam Sulfur Rp. 30.000/Liter
Peternakan :
- Probiotik EXTRA 99 PLUS Rp. 20.000/Liter
- Oriental Herbal Nutrien Rp. 25.000/Liter
- Dekomposer EXTRA 88 Rp. 25.000/liter
- Enzim Rp. 30.000/Liter
- Desinfektan Rp. 20.000/Liter
CV. Griya Tani Indonesia
Office Address :
D/a : Jl. K Mustajib RT 001/002 Kel Kunir Kec Dempet Kab Demak Jawa Tengah 59573
Kontak Person
Copyright © 2020 CV. Griya Tani
All right NATURAL FARMING Indonesia
All right NATURAL FARMING Indonesia







0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih Sudah Berkunjung ke Blog saya