29 Agu 2020

CARA BUDIDAYA METODE URBAN FARMING

 CARA BUDIDAYA METODE URBAN FARMING

Masih banyak yang berasumsi, jika tinggal di kawasan perkotaan maka tidak bisa melakukan kegiatan berkebun. Namun, hal ini dibantah dengan munculnya sistem perkebunan di tengah kota atau yang biasa dikenal dengan istilah Urban Farming. Urban Farming sendiri berarti memanfaatkan ruang terbuka menjadi lahan hijau yang Produktif. Tentunya ini akan ada banyak manfaat yang bisa kita dapatkan dari kegiatan Urban Farming ini. Adapun manfaat yang yang akan kita dapatkan dari kegiatan Urban Farming ini adalah : Manfaat kesehatan, manfaat ekonomis serta manfaat bagi lingkungan. Tidak hanya bercocok tanam, kegiatan ternak serta budidaya ikan juga masuk ke dalam bagian Urban Farming ini.
Sayuran hijau : Sawi, Selada, Seledri, Pak Choy, Kucai, Bayam hingga Kangkung.
Tanaman herbal rempah: Jahe, Lengkuas, Sereh.
Umbi-umbian: Ketela, Singkong, Talas.
Buah-buahan: Tomat, Anggur, Strawberry, Cabai, Melon, Timun.
Tanaman Hias.
Tidak hanya tanaman, kegiatan Urban Farming juga mencakup kegiatan Ternak dan budidaya ikan. Beberapa hewan yang dapat diternak antara lain : Ayam, Kelinci, hingga Ikan, Burung Puyuh dll.
Konsep Urban Farming sendiri sama seperti Beternak dan bercocok tanam pada umumnya, namun yang menjadi perbedaan mendasar disini adalah, kegiatan Ternak atau cocok tanam dilakukan dengan memanfaatkan ruang terbuka yang ada semaksimal mungkin. Stigma repot dan sulit mungkin masih melekat dalam melakukan kegiatan cocok tanam. Namun, Urban Farming merupakan kegiatan bercocok tanam yang sangat mudah. Dengan memanfaatkan barang-barang tidak terpakai seperti; kaleng cat bekas, paralon, hingga botol air bekas dapat digunakan sebagai wadah penanaman. Untuk media penanaman sendiri, dapat menggunakan media non tanah seperti : Sabut kelapa, arang, hingga sekam. Perawatan dalam konsep Urban Farming ini dapat dikatakan mudah karena cukup disiram setiap hari serta diberi pupuk non kimia. Urban farming juga menerapkan Konsep Zero Waste, karena sisa-sisa sampah dapur dapat dijadikan pupuk alami bagi tanaman.
Banyak metode yang dapat dilakukan dalam melakukan kegiatan urban farming. Diantaranya adalah :
Metode Vertikultur : Budidaya menanam secara vertikal menggunakan paralon atau botol secara bertingkat di ruang yang sempit. Tanaman yang cocok menggunakan metode ini antara lain: Seledri, Bayam, Sawi, Kucai, Anggur, Strawberry.
Metode Hidroponik : Budidaya menanam dengan menggunakan air tanpa tanah serta memperhatikan unsur hara. Tanaman yang cocok menggunakan metode ini antara lain : Selada, Timun, Melon dan tanaman herbal dan rempah-rempah.
Wall Gardening : Pada dasarnya, Konsep Wall Gardening hampir sama dengan metode vertikultur. Hanya saja, yang menjadi perbedaan adalah, metode ini menggunakan dinding sebagai media tanam. Tanaman yang cocok untuk menggunakan metode ini antara lain : Tomat, Cabai, Umbi-umbian serta berbagai jenis tanaman hias.
Urban farming sendiri memiliki banyak manfaat bagi para masyarakat dan lingkungan. Beberapa diantaranya adalah:
Manfaat Ekonomis : Dengan melakukan Urban Farming, kita mampu menghasilkan bahan pangan yang bisa dikonsumsi sendiri ataupun dijual dalam jumlah mikro. 
Manfaat Kesehatan : Hasil panen dari urban farming sendiri dapat dikontrol dan diawasi sendiri mulai dari penanaman hingga panen. Penggunaan bahan kimia berbahaya dapat kita atasi dengan menggunakan pupuk organik, sehingga hasil panen yang dikonsumsi pun terjamin kesehatannya.
Manfaat Bagi Lingkungan : Tidak hanya untuk diri sendiri, urban farming juga memberikan manfaat yang cukup signifikan bagi lingkungan sekitar. Dengan melakukan kegiatan cocok tanam di perkotaan, dapat mereduksi polusi lingkungan, menambah keasrian lingkungan serta mengurangi sampah rumah tangga (diolah menjadi pupuk organik). Selain itu, hasil panen dari Urban Farming dapat mencukupi kebutuhan pangan sehat di lingkungan sekitar.  

Demikian Penjelasan singkat tentang Metode Pertanian Urban Farming semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan kita tentang pertanian dan peternakan Organic, kritik dan saran yang membangun kami ucapkan terima kasih.

Produk Pertanian :
  • PGPR  Harga Rp. 25.000/Liter
  • Fish Amino Acids Rp. 25.000/½Liter
  • Brown Rice Vinegar Rp. 50.000/Liter
  • Coryn Bacteria Harga Rp. 30.000/½Liter
  • Bio-Pestisida Harga Rp. 30.000/Liter
  • Bio-Polymixa Harga Rp. 30.000/Liter
  • Bio-Tricoderma Harga Rp. 50.000/Kg
  • Mikoriza Harga Rp. 50.000/Kg
  • Waiting Agen Rp. 30.000
Peternakan :
  • Probiotik EXTRA 99 PLUS Rp. 20.000/Liter
  • Oriental Herbal Nutrien Rp. 25.000/Liter
  • Dekomposer EXTRA 88 Rp. 25.000/liter
  • Enzim Rp. 30.000/Liter
  • Desinfektan Rp. 20.000/Liter
CV. Griya Tani
Office Address :
D/a : Jl. K Mustajib RT 001/002 Kel Kunir Kec Dempet Kab Demak Jawa Tengah 59573 

Kontak Person

Copyright © 2020 CV. Griya Tani
All right NATURAL FARMING Indonesia
Lokasi: Kunir, Kec. Dempet, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih Sudah Berkunjung ke Blog saya